HumasUIN – UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten terus memperkuat komitmennya dalam peningkatan mutu publikasi ilmiah. Hal ini diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam kegiatan “Klinik Tata Kelola Jurnal Menuju SINTA 2 Batch 2” di Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi (Pusbang Jurnal) LPPM Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Kamis–Sabtu, 4–6 Desember 2025.
Melalui program ini, pengelola jurnal dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan praktis mulai dari pengelolaan sistem jurnal berbasis Open Journal System (OJS), peningkatan kualitas substansi artikel, manajemen editorial profesional, hingga strategi branding dan publikasi jurnal. Semua diarahkan agar jurnal-jurnal kampus mampu memenuhi standar akreditasi nasional SINTA dan mencapai SINTA 2.
Ada lima perwakilan pengelola jurnal dari UIN SMH Banten yang mengikuti kegiatan di UNNES ini, yaitu Dr. Aspandi, Lc.M.H.I. dari Jurnal Al-Qalam LPPM; Dr. Fandy Adpen Lazzavietamsi, S.Pd., M.H. dari Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara dari Pascasarjana; Beta Nur Pratiwi, M.Si dari Jurnal Delta: Journal of Phyisics, Rika Leli Dewi Khusaila Rosalnia, S.Ag., M.A. dari Jurnal JGSA; dan Ahmad Muchlishon dari Jurnal Al-Fath FUDA.
Sekretaris LPPM UIN SMH Banten, Dr. Sholahudin Al Ayub menegaskan bahwa tata kelola jurnal merupakan aspek fundamental dalam peningkatan reputasi akademik universitas. Ia mendorong seluruh pengelola jurnal agar memanfaatkan klinik ini sebagai momentum memperbaiki sistem editorial dan meningkatkan profesionalisme pengelolaan jurnal.

Ia menambahkan bahwa UIN SMH Banten telah menyiapkan skema pembinaan internal untuk mendukung para pengelola jurnal pascaklinik. Program tersebut meliputi pendampingan teknis dan supervisi berkala agar jurnal-jurnal kampus dapat melakukan pembaruan sistem secara konsisten.
Kepala Pusat Penelitian LPPM UIN SMH Banten, Dr. Rijal Firdaos, M.Pd menekankan bahwa kualitas artikel merupakan komponen utama dalam proses akreditasi jurnal. Ia menyebutkan bahwa konsistensi dalam proses penyuntingan dan penilaian naskah sangat berpengaruh terhadap mutu publikasi.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara peneliti dan pengelola jurnal untuk menghasilkan karya ilmiah yang relevan, terverifikasi, dan memenuhi standar etika publikasi. Menurutnya, integrasi antara proses penelitian dan publikasi perlu diperkuat di seluruh fakultas.
Ketua Rumah Jurnal UIN SMH Banten, Dr. Aspandi, menjelaskan bahwa kegiatan klinik membantu pengelola jurnal memahami langkah-langkah teknis yang harus dipenuhi untuk mencapai akreditasi SINTA 2. Ia menyebutkan bahwa banyak jurnal membutuhkan pembaruan pada aspek metadata, penyusunan template, serta tata kelola OJS versi terbaru.

Ia menambahkan bahwa Rumah Jurnal UIN SMH Banten telah menyiapkan roadmap peningkatan akreditasi yang akan diterapkan di seluruh jurnal kampus. Roadmap tersebut mencakup evaluasi berkala, penataan manajemen reviewer, hingga strategi peningkatan visibilitas dan sitasi.
Kegiatan yang digagas oleh Ketua Rumah Jurnal ini diharapkan mempercepat peningkatan mutu jurnal di lingkungan UIN SMH Banten serta membantu jurnal-jurnal yang sedang menuju peringkat SINTA 2.