Menyusun Visi Masa Depan : Berpijak pada Kearifan Lokal dan Berwawasan Global

HumasUIN – Saat ini UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menempati peringkat ke-14 di antara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia. Meskipun semula menargetkan posisi lima besar, pertimbangan realistis berdasarkan dinamika kompetisi antar-PTKIN khususnya di wilayah Jawa Tengah, mendorong penetapan target baru : masuk sepuluh besar nasional. Di tingkat global, UIN Banten saat ini berada pada peringkat ke-6.161, dan pihaknya menargetkan masuk 500 besar dunia dalam kurun waktu empat hingga lima tahun ke depan. Hal ini diungkapkan rektor UIN Banten, Prof. Dr. M. Ishom dalam kegiatan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2025–2029 di Forbis Hotel Cilegon.

Rektor menjelaskan yang menjadi ciri khas visi pengembangan UIN Banten adalah integrasi antara wawasan global dan kearifan lokal. Rektor menegaskan bahwa keunggulan kompetitif kampus tidak hanya dibangun melalui indikator kuantitatif, tetapi juga melalui nilai-nilai khas Banten seperti tradisi pesantren, kedalaman tasawuf, serta kekayaan budaya lokal yang dapat menjadi daya tarik akademik tersendiri.
“Kita berbicara global, namun tidak boleh melupakan akar lokal. Justru kearifan lokal inilah yang akan menjadi pembeda UIN Banten di tengah persaingan perguruan tinggi nasional maupun internasional,” tegas rektor, Kamis (25/9).

Dalam paparan strategisnya, Rektor merumuskan lima pilar utama yang menjadi arah pengembangan UIN Banten dalam Renstra 2025–2029 :

1. Tata kelola institusi yang mampu memfasilitasi seluruh sivitas akademika dalam memberikan kinerja terbaik
2. Peningkatan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah melalui riset dan pengabdian yang relevan dengan konteks lokal Banten
3. Penguatan reputasi akademik hingga setara dengan PTKIN unggul, dengan target masuk 10 besar nasional dan 500 besar dunia
4. Penghasilan lulusan berkualitas yang diakui secara lokal, nasional, bahkan internasional—menghidupkan kembali era ketika lulusan Indonesia menjadi rujukan pendidikan di negara tetangga
5. Regenerasi kepemimpinan akademik melalui peningkatan jumlah guru besar dan penerapan model kepemimpinan transformasional.

Prof. Ishom menegaskan bahwa Renstra bukanlah proyek individual, melainkan komitmen kolektif seluruh elemen universitas. “Strategi ini bukan hanya keinginan pribadi saya, melainkan kebutuhan bersama. Dengan kerja sama, doa, dan komitmen terhadap nilai-nilai akademik serta lokalitas, Insyaallah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dapat menjadi universitas Islam yang berwawasan global namun tetap berakar pada nilai-nilai ke-Indonesiaan dan ke-Banten-an,” ungkapnya.

Forum penyusunan Renstra ini tidak hanya menjadi momentum perencanaan strategis, tetapi juga simbol kebersamaan dalam membangun masa depan institusi yang bermartabat, berdaya saing, dan berkontribusi bagi peradaban.

Rektor menambahkan Renstra bukan sekadar dokumen administratif, melainkan fondasi strategis yang akan menjadi panduan operasional seluruh elemen universitas. “Alhamdulillah, kita diberikan kesempatan berkumpul dalam forum ini. Harapan saya, hasil penyusunan Renstra ini benar-benar mampu menjadi kompas yang mengarahkan UIN Banten menuju kemajuan yang berkelanjutan,” tutupnya.


Jl. Jendral Sudirman No. 30
Ciceri, Kota Serang, Provinsi Banten,
Indonesia 42118

Jl. Syech Nawawi Al-Bantani
Curug, Kota Serang, Provinsi Banten
Indonesia 4217

Jl. Jend. Sudirman No.227,
Sumurpecung, Kec. Serang, Kota
Serang, Provinsi Banten Indonesia
42118

 Hak Cipta 2025 – UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Email : surat@uinbanten.ac.id No. Tlp : (0254) 200 323