UIN SMH Banten Kukuhkan 1.695 Guru Profesional, Tekankan Pentingnya Etika dan Moral di Era AI

HumasUIN – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten resmi mengukuhkan sebanyak 1.695 lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam acara Yudisium yang digelar di Convention Hall pada Senin, (29/12/2025). Para peserta yang dikukuhkan terdiri dari Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Guru Madrasah yang berasal dari Provinsi Banten serta Provinsi Jawa Timur.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas serta tamu undangan dari perwakilan pemerintah daerah, di antaranya Pemkot Serang, Pemkot Cilegon, Pemkab Serang, Pemkab Pandeglang, dan Pemkab Lebak.

Dalam sambutannya, Dekan FTK UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Subhan, M.Ed, memberikan ucapan selamat sekaligus pesan mendalam kepada para lulusan. Beliau menekankan bahwa gelar “Guru Profesional” membawa tanggung jawab yang jauh lebih besar daripada sebelumnya.

“Bapak dan Ibu sekarang menyandang gelar guru profesional. Namun, profesional bukan sekadar pintar. Jika hanya bicara soal bank pengetahuan, algoritma Google AI jauh lebih lengkap. Guru masa kini dituntut tidak hanya memiliki kompetensi intelektual, tetapi juga kompetensi sosial dan etika,” ujar Prof. Subhan.

Prof Subhan juga mengutip konsep Al-Qur’an mengenai sosok yang ideal untuk diberikan amanah, yakni Al-Qawiyy (Kuat/Kompeten) dan Al-Amin (Terpercaya/Amanah).

1. Al-Qawiyy (Hard Skill): Guru harus memiliki penguasaan materi dan kemampuan pedagogik yang mumpuni.

2. Al-Amin (Soft Skill): Guru harus memiliki visi, kebijaksanaan, dan integritas dalam menjalankan tugas.

Prof. Subhan juga memberikan peringatan keras agar tunjangan profesi yang nantinya diterima digunakan dengan bijak untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan sekadar untuk kepentingan konsumtif.

“Jangan sampai sertifikat pendidik ini langsung dijadikan agunan ke bank. Gunakan untuk refleksi diri dan peningkatan kualitas pengabdian,” tegasnya.

Wakil Rektor I, Dr. H. Nana Jumhana, M.Ag, yang hadir mewakili Rektor UIN SMH Banten, menyampaikan apresiasi atas ketekunan para peserta yang telah melewati proses antrean panjang untuk bisa masuk ke program PPG.

“Keberhasilan ini adalah buah dari kedisiplinan dan perjuangan panjang. Namun, jangan pernah merasa puas. Ilmu terus berkembang, dan guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat agar tidak tertinggal oleh zaman,” pesan Dr. Nana.

Menanggapi tantangan era disrupsi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), Dr. Nana menegaskan bahwa teknologi secanggih apa pun tidak akan pernah bisa menggantikan peran seorang guru sebagai Murabbi (pendidik jiwa).

“AI mungkin bisa menyampaikan informasi dengan cepat, tapi AI tidak memiliki hati, nilai, dan keteladanan. Guru bukan sekadar pengajar yang melakukan transfer pengetahuan, tetapi pendidik yang menanamkan hikmah, membentuk karakter, dan membangun peradaban,” tuturnya mengutip penyair Ahmad Shaufi.

Kegiatan yudisium ini diakhiri dengan harapan besar agar para guru profesional yang baru dikukuhkan dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. Dengan bekal sertifikasi ini, para guru diharapkan mampu membawa perubahan nyata di instansi pendidikan masing-masing, memberikan sentuhan kemanusiaan yang tidak bisa dilakukan oleh mesin.


Jl. Jendral Sudirman No. 30
Ciceri, Kota Serang, Provinsi Banten,
Indonesia 42118

Jl. Syech Nawawi Al-Bantani
Curug, Kota Serang, Provinsi Banten
Indonesia 4217

Jl. Jend. Sudirman No.227,
Sumurpecung, Kec. Serang, Kota
Serang, Provinsi Banten Indonesia
42118

 Hak Cipta 2025 – UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Email : surat@uinbanten.ac.id No. Tlp : (0254) 200 323