HumasUIN – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Kerja (Raker) Tahun 2025 di Serpong pada 16–17 Desember 2025. Dalam kegiatan strategis tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut dihadirkan sebagai bentuk penguatan komitmen Kemenag dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi di sektor keagamaan.
Pimpinan KPK, Ibnu Basuki Widodo hadir sebagai narasumber untuk menyampaikan sosialisasi strategi Trisula Anti Korupsi, yang meliputi pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Strategi ini dinilai relevan untuk diterapkan di lingkungan Kemenag yang memiliki peran besar dalam pengelolaan anggaran, pelayanan publik, serta pembinaan kehidupan beragama.
Dalam pemaparannya, Ibnu Basuki Widodo menekankan pentingnya integritas aparatur negara, khususnya di sektor keagamaan yang memiliki nilai moral dan etika tinggi. Menurutnya, pencegahan korupsi tidak cukup hanya dengan penindakan hukum, tetapi harus dimulai dari pembangunan budaya antikorupsi melalui pendidikan dan sistem pengawasan yang kuat.

“Trisula Anti Korupsi adalah pendekatan menyeluruh. Pendidikan menanamkan nilai integritas, pencegahan memperkuat sistem agar celah korupsi tertutup, dan penindakan menjadi langkah terakhir untuk memberikan efek jera,” ujar Ibnu Basuki Widodo di hadapan peserta Raker.
Raker Kemenag 2025 ini diikuti oleh pimpinan pusat pejabat eselon 1 dan eselon 2 dan Kakanwil Kemenag serta pimpinan PTKIN se Indonesia. Selain itu secara daring, acara ini juga diikuti Kepala Kemenag Kabupaten/Kota dan Kepala KUA se-Indonesia. Kehadiran KPK diharapkan mampu memperkuat sinergi antar lembaga serta meningkatkan kesadaran seluruh jajaran Kemenag akan pentingnya tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Melalui kegiatan ini, Kemenag menegaskan komitmennya untuk mendukung agenda nasional pemberantasan korupsi sekaligus memastikan seluruh program dan kebijakan keagamaan berjalan sesuai prinsip good governance.