HumasUIN – Dalam upaya memperkuat dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Pegawai. Kegiatan yang diikuti lebih dari 100 peserta ini berlangsung di Aula Gedung PPG UIN Banten, dengan menghadirkan narasumber istimewa : Staf Khusus Menteri Agama, Prof. Dr. Ismail Cawidu, M.Si.
Rektor UIN Banten, Prof. Dr. H. Ishom, M.A., dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk menyamakan persepsi dan memperkuat komitmen terhadap visi dan program kerja Kementerian Agama. Ia menggunakan metafora menarik untuk menggambarkan posisi UIN Banten yang secara geografis dekat dengan Jakarta, namun belum sepenuhnya merasakan “percikan” pembangunan dan inovasi nasional, Selasa (19/8).
“Kita seperti air yang dekat dengan pancuran air mancur, tapi belum merasakan tetesannya. Padahal, jarak kita hanya 60 kilometer dari Jakarta. Tapi secara emosional dan struktural, seolah-olah kita jauh,” ujarnya. Oleh karena itu, kata Prof. Ishom, penting bagi kampus untuk memposisikan diri secara tepat agar bisa menangkap peluang dan inovasi yang sedang berkembang.
Ia menekankan perlunya transformasi manajerial di lingkungan kampus. “Kita ini adalah kampus BLU (Badan Layanan Umum), bukan bisnis komersial, tapi lembaga layanan pendidikan yang harus unggul. Kita harus bisa menjadi brand service agency yang memberikan pelayanan pendidikan luar biasa kepada user (mahasiswa), masyarakat, dan bangsa,” tegasnya.
Namun, Prof. Ishom juga mengakui bahwa UIN Banten masih memiliki ruang besar untuk berkembang. Ia menyampaikan data bahwa saat ini UIN Banten berada di posisi ke-11 dari 22 kampus keagamaan dalam hal pendapatan jasa layanan pendidikan. “Kita masih harus bekerja keras. Tapi dengan SDM muda, tajam, dan punya semangat tinggi, saya yakin kita bisa mengejar ketertinggalan,” ujarnya penuh semangat.
Dalam pemaparannya, Prof. Ismail Cawidu membahas peran strategis Kementerian Agama dalam pembinaan perguruan tinggi keagamaan, khususnya UIN. Ia menjelaskan bahwa tugas utama perguruan tinggi bukan hanya mendidik, tetapi juga mengintegrasikan ilmu Islam dengan ilmu umum, melakukan penelitian, pengabdian masyarakat, serta membangun tata kelola yang profesional.
Prof. Ismail juga menyampaikan 12 arahan strategis Menteri Agama bagi para rektor dan jajaran pimpinan perguruan tinggi, antara lain:
1. Integritas dan etika
2. Inovasi dan perubahan
3. Keteladanan
4. Keterbukaan dan kehati-hatian
5. Penguatan peran UIN
6. Transformasi berpikir
7. Pengembangan ilmu keislaman
8. Sinergi dan kolaborasi
9. Peningkatan kualitas SDM
10. Literasi keagamaan
11. Mitigasi bencana
12. Soliditas tim kerja
Salah satu poin yang mendapat perhatian khusus adalah program peningkatan kerukunan umat beragama (PKUB). Banten, sebagai provinsi dengan keberagaman suku dan agama yang tinggi meskipun mayoritas muslim juga dihuni oleh pemeluk Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Prof. Ismail menekankan pentingnya menjaga harmoni dan memanfaatkan keberagaman sebagai kekuatan, bukan sumber konflik.
“Kerukunan bukan hanya soal toleransi, tapi tentang bagaimana perbedaan menjadi kekayaan yang mempererat persaudaraan,” ujarnya.
Kegiatan pembinaan ini ditutup dengan foto bersama.