HumasUIN – Kopenhagen Delegasi Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Denmark untuk memperkuat kerja sama dalam bidang kebebasan beragama, toleransi, dan diplomasi publik. Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi Kementerian Agama melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama dalam mengusung diplomasi perdamaian berbasis nilai kerukunan dan ekoteologi.
Delegasi Indonesia yang dipimpin Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Dr Ani Nigerawati dan Kepala PKUB Kemenag RI H Muhammad Adib Abdushomad MAg MEd PhD diterima oleh perwakilan Special Representative on Freedom of Religion or Belief (FoRB), Kementerian Luar Negeri Denmark, Danish Institute for Parties and Democracy (DIPD), serta Center for Church-Based Development (CKU).
Pertemuan tersebut membahas persiapan Dialog Lintas Agama (DLA) 2026 dan sinerginya dengan program INSPIRE 2026 (International Symposium for Peace Integrity and Responsive on Eco Theology) yang akan digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada minggu pertama Mei 2026.
Direktur Diplomasi Publik Kemlu RI Dr Ani Nigerawati menegaskan bahwa Dialog Lintas Agama (DLA) 2026 tidak boleh hanya bersifat seremoni tetapi harus menghadirkan pengalaman lintas budaya yang nyata.
“DLA perlu menjadi ruang belajar dan kolaborasi bagi generasi muda untuk memahami keberagaman serta memperkuat nilai kepemimpinan yang toleran dan terbuka,” ujarnya.
Pemerintah Denmark menyambut baik gagasan tersebut dan berkomitmen untuk melibatkan komunitas serta pemuda Denmark dalam kegiatan Dialog Lintas Agama (DLA) 2026. Fokus utama dalam seluruh diskusi di Denmark adalah pemberdayaan generasi muda melalui diplomasi kebudayaan dan dialog antariman.
Dalam forum yang sama Kepala PKUB Kemenag RI H Muhammad Adib Abdushomad MAg MEd PhD memperkenalkan program INSPIRE 2026 yang mengusung konsep ekoteologi sebagai dasar harmoni antara manusia alam dan Sang Pencipta.
“INSPIRE bukan hanya kegiatan seremonial tetapi gerakan nyata untuk menampilkan praktik baik kerukunan yang lahir dari spiritualitas dan kepedulian lingkungan,” ujar Gus Adib.
Ia menegaskan bahwa rencana INSPIRE 2026 merupakan bukti nyata bagaimana Kementerian Agama Indonesia memainkan peran aktif dalam diplomasi lintas iman di tingkat global. Program ini juga akan menghadirkan delegasi Denmark untuk melihat langsung praktik hidup rukun di Desa Kerukunan Beragama di Indonesia.
Dukungan terhadap inisiatif ini datang dari berbagai pihak. DIPD membuka akses jejaring dengan partai politik universitas dan komunitas keagamaan di Denmark sementara CKU menegaskan komitmen untuk terus berkolaborasi dalam memperkuat toleransi dan kebebasan berkeyakinan.
Sebagai wujud inovasi diplomasi publik Delegasi Indonesia juga mengusulkan Festival Film Pendek berdurasi 2 sampai 4 menit yang melibatkan sineas muda dari kedua negara. Festival ini akan menampilkan kisah nyata tentang kerukunan dan perdamaian yang tumbuh di masyarakat.
Kunjungan kerja ini menunjukkan bahwa Indonesia melalui Kementerian Agama tidak hanya berbicara tentang toleransi tetapi menghadirkannya dalam praktik diplomasi global. Melalui INSPIRE dan Dialog Lintas Agama (DLA) 2026 Indonesia menampilkan wajah agama yang ramah inklusif dan menjadi inspirasi bagi dunia.