HumasUIN – Bertempat di Aula Training Center UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, semangat kolaborasi dalam memperkuat literasi keuangan syariah menggema dalam Seminar Nasional BPKH Mastering Class. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Bank Muamalat Indonesia, dan UIN SMH Banten, Rabu (6/8).
Dengan diikuti sekitar 100 peserta dari kalangan pimpinan kampus, dosen, tenaga kependidikan, hingga perwakilan dari Baitulmaal Muamalat dan BPKH, acara ini menjadi ruang diskusi yang penuh makna tentang masa depan pengelolaan keuangan haji dan perencanaan keuangan syariah di Indonesia.
Seminar ini menjadi ruang berbagi pengetahuan sekaligus refleksi atas perjalanan panjang pengelolaan keuangan haji di Indonesia. Rektor UIN Banten, Prof. Dr. H. Muhammad Ishom, MA, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat serta menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana umat.
“Alhamdulillah, saat ini layanan haji semakin membaik dari konsumsi, tempat tinggal, hingga transportasi. Ini tidak lepas dari peran BPKH dalam mengelola dana haji dengan prinsip syariah yang ketat dan tanggung jawab penuh,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rektor juga berbagi bahwa dirinya merupakan salah satu dari sepuluh cendekiawan muslim yang ditunjuk Kementerian Agama untuk menulis mengenai pengelolaan haji. Ia menilai bahwa masa depan BPKH masih menjadi isu strategis, terutama terkait arah kelembagaannya: apakah tetap berada di bawah naungan Kemenag atau bertransformasi menjadi Badan Pengelola Haji (BPH) yang berdiri sendiri.
“Ini tantangan besar bagi kita semua. Pengelolaan haji bukan hanya soal logistik, tapi soal amanah. Kita harus memastikan dana umat dikelola dengan penuh integritas dan maslahat,” tegasnya.
Seminar ini menghadirkan empat narasumber kompeten di bidangnya. Dr. Sulistyowati, M.E., CFP., dari BPKH membuka sesi dengan pemaparan terkait pengelolaan keuangan haji yang transparan dan berlandaskan prinsip syariah. Ia juga menyoroti Program Kemaslahatan BPKH sebagai bentuk nyata pelayanan kepada umat, mulai dari distribusi Al-Qur’an hingga dukungan terhadap program dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
Materi selanjutnya diisi oleh Sasti Nugroho, M.Kom. dari Baitulmaal Muamalat yang memaparkan tentang peran ZISWAF dalam memperkuat ekonomi umat. Sementara itu, tim dari Bank Muamalat Region Jakwest membawakan materi tentang produk-produk perbankan syariah. Menutup rangkaian sesi, Bima Raditya, SE., BA., MBA., CFP. hadir memberikan edukasi tentang pentingnya perencanaan keuangan syariah bagi generasi muda muslim.