HumasUIN – Syeikh Muhammad Faishol, perwakilan delegasi dari Kuwait, kembali mengunjungi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada Rabu, (31/07/2025). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada 24 Juli 2025 dan bertujuan untuk memastikan kesiapan pembangunan masjid di lingkungan kampus.
Kedatangan dua delegasi dari Kuwait disambut hangat oleh jajaran rektorat UIN Banten, termasuk Wakil Rektor II, Dr. H. Subhan, M.Ed., Kepala Biro AUPK, para Dekan Fakultas, Ketua LP2M, Kepala Bagian Umum, dan Ketua DKM Masjid.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II UIN Banten, Dr. Subhan, M.Ed mengungkapkan rasa terima kasih dan kebahagiaannya atas kehadiran delegasi Kuwait sebagai donatur. “Semoga pembangunan masjid ini dapat berjalan dengan cepat. Rencananya, masjid ini akan kita gunakan sebagai sarana ibadah, pembelajaran, dan kajian-kajian ilmiah,” ujarnya. Dr. Subhan juga menambahkan bahwa lokasi yang disiapkan memiliki luas sekitar 50×50 meter persegi, yang diharapkan menjadi ladang pahala bagi semua pihak yang terlibat, terutama para donatur.
Sementara itu, Syeikh Muhammad Faishol menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang hangat. Ia menekankan pentingnya saling tolong-menolong dalam kebaikan, yang merupakan perintah Allah SWT. “Pembangunan masjid adalah perwujudan dari tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Sesuai hadis, barang siapa yang membangunkan masjid, maka akan dibangunkan rumah baginya di surga,” jelasnya.
Syeikh Muhammad Faishol juga menyatakan bahwa tujuan kedatangannya kali ini adalah untuk mendengar langsung kebutuhan dari pihak UIN Banten. “Kami ingin tahu deskripsi masjid seperti apa yang diperlukan di sini, agar kami bisa segera mewujudkan keinginan tersebut,” katanya.
Pada akhir perbincangan, Syeikh Muhammad Faishol menyatakan kesediaannya untuk mendanai pembangunan masjid, termasuk menyediakan rumah bagi imam yang nantinya akan didatangkan langsung dari Kuwait. “Harapan kami, masjid ini dapat digunakan sebagai sarana ibadah dan dakwah untuk menegakkan agama Islam,” pungkasnya.