HumasUIN – Pusat Penyedia Halal di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar Pelatihan Penyelia Halal bagi 70 mahasiswa calon sarjana S1 dari enam fakultas. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang kehalalan, sekaligus meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja nasional maupun global, Rabu (8/10).
Kepala LP2M UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Prof. Mufti Ali, menekankan pentingnya pelatihan ini mengingat tren global yang semakin menjadikan sertifikasi halal sebagai standar wajib dalam berbagai sektor industri, tidak hanya makanan, tetapi juga kosmetik, farmasi, pariwisata, hingga jasa keuangan.
“Saat saya melakukan riset di Eropa beberapa waktu lalu, sangat sulit mencari tempat makan yang benar-benar menjamin kehalalannya. Ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan tenaga profesional yang memahami sistem jaminan halal,” ujar Prof. Mufti dalam sambutannya.
Ia mengutip pernyataan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin bahwa “gaya hidup halal” kini menjadi tuntutan global. “Bukan hanya soal makanan, tapi juga tempat tinggal, pakaian, hingga produk kecantikan. Semuanya harus dipastikan halal,” tambahnya.
Senada dengan itu, Dr. Asep Saefurrahman, Ketua Pusat Halal LP2M UIN Sultan Maulana Hasanuddin, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mempersiapkan mahasiswa dengan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang relevan dengan kebutuhan industri. Menurutnya, sejumlah perusahaan termasuk perbankan syariah dan industri makanan kini mensyaratkan sertifikasi sebagai Penyelia Halal atau Penyedia Jasa Halal (PPH) dalam proses rekrutmen.
“Beberapa alumni kita sempat gagal melamar karena tidak memiliki sertifikat halal. Padahal, pengetahuan ini sangat dibutuhkan, terutama di wilayah Banten yang memiliki banyak industri dari Bojonegara hingga Tangerang yang mulai menerapkan standar halal,” ungkap Dr. Asep.
Pelatihan ini juga diharapkan membuka peluang bagi lulusan UIN untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem halal, termasuk pendampingan UMKM dalam memperoleh sertifikasi halal. Ke depan, pihak kampus berencana memperluas pelatihan dengan menambah kompetensi terkait standar internasional seperti ISO 22000 dan sistem keamanan pangan.