HumasUIN – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H Nasaruddin Umar, M.A secara resmi meluncurkan (launching) seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun 2026. Acara yang digelar di Jakarta pada Minggu (22/12/2025) ini menandai dimulainya rangkaian penerimaan mahasiswa di seluruh PTKIN se-Indonesia untuk tahun akademik mendatang.
Acara tersebut berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh jajaran pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, serta para Rektor PTKIN dari berbagai wilayah di Indonesia. Launching PMB juga digelar secara daring melalui zoom yang dihadiri dari berbagai Kanwil dan Kepala Sekolah.
Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa PTKIN harus menjadi center of excellence atau pusat keunggulan pendidikan tinggi. Ia menggarisbawahi keunikan PTKIN yang terletak pada integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum.
“PTKIN memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain. Kekuatan kita ada pada perpaduan nilai-nilai spiritual dan intelektual,” ujar Prof. Nasaruddin.
Lebih lanjut, Menag menekankan pentingnya konsep geointelektual. Beliau meminta setiap institusi untuk menggali potensi lokal dan konteks wilayah masing-masing sebagai ciri khas dan kekuatan institusional. Hal ini diharapkan agar PTKIN mampu memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat di daerahnya.
Menag juga memberikan perhatian khusus pada program studi (prodi) yang selama ini masih minim peminat. Beliau mendorong para pimpinan PTKIN untuk tidak tinggal diam dan segera melakukan langkah strategis.
“Perlu adanya inovasi, terobosan kurikulum, serta pengemasan program studi secara kreatif agar lebih relevan dan diminati oleh generasi muda saat ini,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Amin Suyitno, memaparkan data mengenai akses pendidikan tinggi keagamaan. Menurutnya, saat ini PTKIN baru mampu menjangkau sekitar 31 persen masyarakat Indonesia.
“Artinya, masih ada tantangan besar sekaligus peluang seluas 69 persen masyarakat yang belum tersentuh layanan pendidikan tinggi keagamaan Islam. Ini adalah tugas kita bersama untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kepercayaan publik,” jelas Prof. Amin.
Prof. Amin Suyitno juga mengungkapkan capaian membanggakan PTKIN di tingkat nasional. Saat ini, PTKIN di seluruh Indonesia telah memiliki 784 program studi yang terakreditasi Unggul. Capaian tersebut menjadi bukti bahwa PTKIN memiliki kualitas yang setara dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya, baik negeri maupun swasta, di luar lingkungan PTKIN.
Sebagai bentuk komitmen pimpinan PTKIN, Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Prof. Dr. H. Muhammad Ishom, M.A turut hadir dalam forum launching PMB 2026 yang memberikan kesiapan seluruh jajaran PTKIN dalam melakukan inovasi kurikulum dan pengemasan program studi secara kreatif.
