HumasUIN – Dalam upaya menghadirkan ruang pembelajaran dan pengembangan literasi yang holistik,UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten sukses menggelar Bedah Buku bertajuk “Kenapa Harus Tiongkok?”. Acara yang menarik perhatian ratusan sivitas akademika ini dilaksanakan di Auditorium Lantai 3 Gedung Rektorat pada Senin, (3/11/2025).
Acara ini dihadiri secara langsung oleh Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Muhammad Ishom, MA, didampingi Wakil Rektor I, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AAKK), Direktur Pascasarjana, Para Dekan, Kepala UPT, serta jajaran akademik. Turut hadir pula Penulis dan Penanggap buku, perwakilan dari Persatuan Hubungan Tiongkok Indonesia (PERHATI), dan ratusan mahasiswa UIN SMH Banten.
Buku “Kenapa Harus Tiongkok?” ini merupakan karya dari Sukron Makmun. Untuk membedah dan memberikan perspektif yang kaya, UIN SMH Banten mengundang dua penanggap kredibel dari PERHATI:
- Sudjadi, selaku Wakil Ketua Harian PERHATI.
- Iwan Santoso, selaku Sekjen PERHATI sekaligus Jurnalis Senior Harian Kompas.
Dalam sambutannya, Dr. Hj. Siti Aminah, M.Pd.I, Kepala Biro AAKK sekaligus Ketua Pelaksana acara, menekankan relevansi Tiongkok sebagai bahasan akademis.
“Pembahasan ini mungkin bisa dikaitkan dengan syair terkenal, ‘Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China’. Saat ini, Tiongkok telah sangat berkembang pesat di dunia industri, teknologi, bahkan pendidikan,” ujar Dr. Siti Aminah.
Ia juga berharap para mahasiswa dan pegawai dapat memahami diskusi yang berjalan sebagai bekal penting guna meningkatkan kualitas literasi dan kemampuan berdiskusi.
Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Prof. Dr. H. Muhammad Ishom, MA, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim pelaksana yang telah menyukseskan acara, meskipun diselenggarakan secara mendadak.

“Keterbatasan bagi kami bukanlah hambatan, tetapi justru menjadikannya sebuah tantangan,” tegas Rektor Ishom.
Prof. Ishom kemudian mengaitkan Tiongkok dengan sejarah Islam, menceritakan kisah sahabat Nabi Muhammad SAW, Saad bin Abi Waqqas, yang hijrah ke Tiongkok (Gong Tzhu). Rektor Ishom menyoroti hadis Nabi yang menyebutkan tiga ciri orang beruntung: manusia yang bertaqwa, kaya, dan tidak dikenal orang (mastur).
“Tipe inilah yang membuat inspiratif bagi Walisongo dalam mendakwahkan Islam rahmatan lil alamin ke Indonesia. Oleh karena itu, bedah buku ‘Kenapa Harus Tiongkok?’ ini perlu kita kaji agar kita lebih paham tentang negeri Tiongkok,” tutup Prof. Ishom.
Pelaksanaan Bedah Buku ini diharapkan dapat membuka wawasan akademis dan mendorong semangat eksplorasi ilmu pengetahuan di kalangan sivitas UIN SMH Banten, khususnya dalam memahami perkembangan global.