20 Dec

Fakultas Ushuluddin dan Adab

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.

 

Visi Fakultas Ushuluddin dan Adab
“Terwujudnya Fakultas yang unggul dalam Integrasi Keilmuan bidang Ushuluddin dan Adab yang berwawasan Global”
Penjelasan:
unggul : memiliki relevansi dan daya saing dalam hal mutu lulusan dan pengembangan ilmu
ushuluddin: yakni bidang/disiplin ilmu Filsafat Agama (Islam), Ilmu Tafsir dan Hadis;
adab : yakni bidang/disiplin ilmu Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa dan Sastra Arab.

Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan pengajaran yang bermutu dan professional.
2. Melaksanakan penelitian bidang keilmuaan ushuluddin dan adab yang berkualitas.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan basis bidang keilmuan ushuluddin dan adab.
4. Melaksanakan tata kelola yang transparan dan akuntabel
5. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah baik dalam maupun luar negeri.

Tujuan Fakultas Ushuluddin dan Adab
1. Berkembangnya Fakultas Ushuluddin dan Adab yang mampu menghasilkan lulusan yang Islami, bermutu dan berdaya saing dalam tingkat regional, nasional dan internasional;
2. Berkembangnya budaya riset dan iklim akademis di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Adab sehingga tercipta integrasi keilmuan dengan keislaman dan ke-Indonesia-an.
3. Terwujudnya penelitian yang bermutu yang dapat guna untuk meningkatkan kualitas dan mendorong tranformasi kehidupan masyarakat muslim ke arah yang lebih baik.
4. Terciptanya relasi yang harmonis antar lembaga; baik di kalangan internal maupun dengan kalangan eksternal, untuk mendukung kehidupan akademik yang sehat, berdaya saing, relevan dan responsif terhadap perkembangan masyarakat;
5. Terbentuknya pelayanan akademis yang baik dan professional melalui perbaikan kualitas manajerial dan tata kelola Fakultas Ushuluddin dan Adab berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan efisiensi;
6. Terciptanya kehidupan akademis Fakultas Ushuluddin dan Adab dengan mengedepankan nilai keislaman, penanaman keimanan dan ketakwaan dan pembentukan akhlak mulia

 

1.     Jurusan/Program Studi Tafsir Hadits  

Ilmu-ilmu ushuluddin adalah ilmu dasar keislaman yang paling banyak mengandung aspek keyakinan beragama. Sumber dasar-dasar keyakinan agama Islam itu adalah di dalam dan dari al-Qur’an dan Hadits. Untuk menggali dasar-dasar tersebut dari sumber otentiknya, diperlukan ilmu pengetahuan yang memadai, dan inilah tafsir (ilmu Tafsir al-Qur’an), dan (ilmu) Hadits. Kenyataan inilah yang mendorong Insititut Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin” Banten sebagai lembaga pendidikan tinggi agama Islam yang komitmen terhadap tri darma perguruan tinggi, berkewajiban menyelenggarakan pendidikan pada bidang Tafsir dan Hadits ini. Inilah yang melatarbelakangi pendirian program studi Tafsir Hadits di Institut Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin “ Banten dengan alasan-alasan strategis sbb:

(1)Studi dan perumusan dasar-dasar keyakinan agama Islam yang meihak pada kebenaran studi adalah dengan ilmu yang sesuai (relevan) untuk itu. Penyelenggaraan studi dan penyiapan tenaga-tenaga yang diarahkan untuk itu harus dilakukan oleh lembaga pendidikan yang dapat mengambil peran. Karena itu Institu Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin“ Banten bertanggung jawab untuk ini dan tanggungjawabnya itu dinyatakan dengan pendirian program studi Tafsir Hadits.

(2)Dalam pertimbangan lokal, khususnya masyarakat Banten, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, pembinaan dasar-dasar keyakinan terhadap mereka perlu mendapat perhatian, baik melalui kajian maupun penyiapan kader-kader yang menyebarkannya. Itulah kewajiban Institut Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin” Banten sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai peranan untuk itu.

 

 

 

2. Jurusan/Program Studi Aqidah Filsafat

Aqidah adalah keyakinan agama, dan filsafat adalah pemikiran mendalam tentang kebenaran. Keyakinan agama juga sebagai kebenaran absolut oleh agama itu dan filsafat merupakan kebenaran “hakiki” sesuai dengan pencariannya, maka kedua bidang ini merupakan hal yang amat penting dipelajari. Karena itu prakarsa Institut Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin” Banten mendirikan program studi Aqidah Filsafat amat beralasan, strategis, dengan pertimbangan-pertimbangan sbb:

(1)Studi tentang Aqidah dan Filsafat perlu dilakukan oleh pendidikan tinggi agama Islam. Demikian pula penyiapan tenaga yang berkemampuan untuk itu perlu dilakukan. Itulah sebabnya Institut Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin” Banten membuka program studi Aqidah Filsafat.

(2)Dalam pertimbangan masyarakat Banten yang pengembangan agama Islamnya patut mendapat perhatian, kajian tentang Aqidah Filsafat adalah penting. Pengembangan itu termasuk pada bidang-bidang aqidahnya serta pemikiran-pemikiran filosofinya, bahkan pada bidang-bidang tasawuf. Karena itu mendirikan program studi aqidah filsafat bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin Banten" Serang bukan saja keharusan tetapi juga menjadi sumbangan kepada masyarakat.

 

3.  Jurusan/Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Dakwah secara umum berarti mengajak (dalam beragama Islam) yang dalam perangkat ajakan itu ada komunikasi dan penyiaran. Dengan bentuk ini, dakwah berarti upaya mengkomunikasikan nilai-nilai dan ajaran islam kepada masyarakat melalui informasi, dan informasi itu disiarkan untuk mengenalkan Islam. Kaitan dengan fungsi ini, Insitut Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin” Banten sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bertugas melaksanakan Tri Dharma, melakukan studi, melaksanakan hasil studi, dan menyiapkan tenaga-tenaga berkemampuan di bidangnya adalah pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Untuk itu pembukaan program studi Komunikasi dan Penyiaran islam di Institut Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin” Banten amat beralasan, dengan pertimbangan-pertimbangan sbb:

(1)Dakwah Islam secara umum adalah kewajiban seluruh umat islam yang waktunya dilakukan terus menerus. Secara khusus, diperlukan orang-orang yang berkemampuan pada bidang ini agar dakwah dilakuakn dengan benar. Di samping itu juga diperlukan kajian dan pengembangan teori-teorinya. Karena itu Institut Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin” Banten harus mengambil bagian untuk fungsi ini.

(2)Banten yang keberadaan konkritnya bermula dari lahirnya kesultanan (kerajaan) islam, adalah kesinambungan dari penyiaran (penyebaran) dan pengembangan agama Islam. Penyiaran agama Islam sendiri tidak berarti telah berhenti dengan berhasilnya pembentukan kesultanan, melainkan terus menerus terjadi. Artinya, penyiaran dan pengembangan agama Islam itu masih terus (harus) berlangsung. Karena itu, studi dan penyiapan tenaga-tenaga di bidangnya adalah penting, yang harus dilakukan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin Banten" Serang dengan mendirikan program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

(3)Pembangunan kebudayaan masyarakat yang islami bagi masyarakat Banten merupakan strategi pengembangan masyarakat pada umumnya. Proses pengembangan masyarakat, seperti ini harus diperani oleh lembaga pendidikan tinggi yang salah satu peranannya adalah pada pengkajian dan penyiapan tenaga-tenaganya melalui komunikasi dan penyiaran Islam.

 

 

.