21 Des
335

Pandang Positif Dunia AI, Rektor UIN Banten Pesankan Pentingnya Etika ke Mahasiswa UNPAM Serang

HumasUIN - Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, M.Pd memberikan materi sebagai narasumber dalam kegiatan Seminar Keagamaan di kampus Universitas Pamulang (Unpam) Serang pada Jum'at, (20/12/2024). Acara seminar keagamaan ini bertemakan menumbuhkan karakter mahasiswa dalam pendidikan islam melalui pemanfaatan  kecersadan buatan (artifical intelegence).

Dihadiri langsung oleh Rektor UNPAM, Wakil Rektor III UIN Banten dan UNPAM, Kepala Biro AAKK UIN Banten, beserta jajaran pimpinan dari UNPAM dan 300 mahasiswa Unpam hadir secara daring dan luring.

Dalam paparannya, Rektor menyampaikan bahwa peran kecerdasan buatan (Artifical Intelegence) harus diiringi dengan pendidikan agama islam. Karena pendidikan agam islam menekankan pentingnya pembentukan akhlak mulia dan karakter terpuji sebagai tujuan utama.

"Sedangkan AI, pertama dapat menciptakan sistem pembelajaran yang dipersonalisasi, menyesuaikan materi dengan kebutuhan individu. Kedua, Ai menyedikan akses ke sumber belajar yang lebih luas dan beragam. Ketiga, AI juga memberikan dukungan pembelajaran interaktif melalui tutor virtual dan sistem chatbot," katanya.

Menurutnya, generasi sekarang ini hampir semua sudah merasakan kecanggihan Artifical Intelegence yang ada di berbagai akses, sehingga generasi saat ini itu cenderung dunianya adalah multimedia, internet, bahkan hingga game berbasis online.

"Maka dari itu keseimbangan duniawi dan akhiray harus selalu digaungkan demi menuju indonesia emas tahun 2045 yang berkarakter dan berakhlak mulia. Tantangan kedepan juga akan lebih canggih lagi, maka untuk mahasiswa saat ini harus bisa mempersiapkan segala sesuatunya dari saat ini," pesannya.

Rektor UIN SMH Banten juga menyebutkan beberapa kelebihan dan kelemahan dari kecanggihan AI, pertama adalah efisensi, yang dapat meningkatkan efesiensi pembelajaran dengan menyediakan materi yang dipersonalisasi dan dukungan yang tepat.

"Kedua, Aksesibilitas, AI memperluas akses ke pendidikan bagi mahasiswa di darrah terpencil sekalipun dan meningkatkan keterjangkauan," katanya.

Adapun kelemahan AI saat ini yakni, kekhawatiran etika maka dari itu AI harus digunakan dengan bijak untuk menghindari potensi bias dan manipulasi. Ai juga menimbulkan ketergantungan, dalam ilmu psikologis ketergantungan yang berlebih dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan kreativitas mahasiswa.