15 Des
185

Wisuda Sarjana ke-39 dan Pascasarjana ke-25, Rektor UIN Banten Luluskan 791 Mahasiswa

HumasUIN - Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin,M.Pd meluluskan 791 mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada Sabtu, (14/12/2024) di Gedung Convention Hall UIN SMH Banten. Jumlah tersebut terbagi menjadi 40 wisudawan Pascasarjana dan 751 wisudawan Sarjana.

Dalam sambutannya Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin Mengungkapkan bahwa, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten harus mengambil peran strategis. Internasionalisasi pendidikan bukan hanya tentang pertukaran mahasiswa atau kerja sama lintas negara, tetapi juga membangun ekosistem pendidikan yang relevan secara global dan tetap kuat dalam identitas lokal kita—atau yang dikenal dengan istilah glokalisasi.  

"Mari kita lihat beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan China. Internasionalisasi pendidikan telah menjadi kunci sukses mereka dalam mendunia tanpa meninggalkan akar budayanya. China, misalnya, dengan kepemimpinan Deng Xiaoping, mengirimkan intelektual ke negara Barat untuk menguasai ilmu dan teknologi. Kini, mereka tidak hanya sejajar dengan Barat tetapi juga memimpin di banyak bidang. Jepang, dengan kedisiplinannya, membuka akses pendidikan untuk semua lapisan masyarakat. Sementara Korea Selatan memastikan stabilitas kurikulum yang berfokus pada sains dan teknologi, bukan kurikulum yang senantiasa berubah namun kehilangan arah," terangnya.

Selain itu, Rektor UIN SMH Banten juga menjelaskan bahwa, di Indonesia, memiliki 6.511 perguruan tinggi. Namun, hanya segelintir yang memenuhi standar global. Dalam QS World University Rankings, misalnya, baru beberapa universitas kita yang berhasil masuk peringkat dunia, dan peringkatnya pun masih jauh dari harapan. Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi kita untuk mempercepat langkah internasionalisasi.

Sebagai perguruan tinggi Islam, kita juga memiliki kewajiban untuk menyumbangkan solusi global yang berlandaskan nilai-nilai keislaman. Center of Excellence berbasis riset internasional, program dual degree, jejaring global, dan peningkatan publikasi ilmiah harus menjadi prioritas. Pada saat yang sama, kearifan lokal kita, tradisi keilmuan Islam, dan identitas nasional harus tetap menjadi fondasi.  Visi Indonesia Emas 2045 bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi atau inovasi teknologi, tetapi juga tentang kontribusi nyata bagi kesejahteraan umat manusia. Internasionalisasi pendidikan adalah jalan kita untuk sampai ke sana. Kita ingin kampus-kampus Indonesia menjadi tempat yang menarik bagi mahasiswa internasional, tempat lahirnya inovasi-inovasi yang diakui dunia, dan pusat penelitian yang berdampak global. Ini bukan mimpi, tetapi sebuah keharusan," jelasnya.

Maka dari itu, Rektor mengajak untuk seluruh civitas akademika UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten untuk memperluas wawasan, membangun jejaring internasional, dan terus berinovasi. Bersama, kita wujudkan perguruan tinggi yang tidak hanya mendunia, tetapi juga tetap berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan Islam.  

"Para lulusan perguruan tinggi kini dihadapkan pada arena kompetisi yang semakin ketat, tidak sebatas lokal-nasional, namun juga bersifat regional dan internasional. Tantangan-tantangan yang menyangkut kemajuan ilmu, sains dan teknologi tersebut perlu dihadapi salah satunya dengan terus menjalin dan meningkatkan kerjasama kita dengan berbagai pihak. Pemerintah, Swasta, dunia industri termasuk masyarakat internasional. Dukungan dari berbagai pihak tersebut akan menjadi sumbangan penting dalam mendorong berkembangnya perguruan tinggi Islam untuk lebih responsif dengan kebutuhan generasi bangsa, kontribusi sains-keilmuan, diskursus Islam wasathiyah yang dibutuhkan dalam konteks kehidupan plural, juga penguatan pengabdian sosial di tengah-tengah masyarakat," pesannya.

Adapun mahasiswa penerima Anugerah Maulana Hasanuddin muda pada wisuda Sarjana ke-39 dan Pascasarjana ke-25 yakni:

1. Aan Anshori Program Doktor, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dengan IPK 3,86.

2. ?Aslihah Program Magister, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan IPK 3,95.

3. ?Kaenah Program Sarjana, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dengan IPK 3,82.

4. ?Sultan Isnansyah Fazri Program Sarjana, Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) dengan IPK 3,86.

5. ?Siti Syafanah Program Sarjana, Program Studi Akidah Filsafat Islam (AFI) dengan IPK 3,83.

6. ?Rista Eka Hana Poetri Program Sarjana, Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) dengan IPK 3,82.

7. ?Uum Nurhayati Program Sarjana, Program Studi Perbankan Syariah(PBS) dengan IPK 3,90.

8. ?Angger Arfi  Riskiana Program Sarjana, Program Studi Biologi dengan IPK 3,91.