UIN Banten Jadikan BDK Bali Rujukan Nasional Implementasi Moderasi Beragama dan Eko-Teologi

HumasUIN – Upaya memperkuat implementasi Moderasi Beragama dan Ekoteologi sebagai arah kebijakan utama Kementerian Agama (Kemenag) RI, Pimpinan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten memperluas horizon kolaborasi.

Langkah ini diwujudkan melalui Sharing Session lintas satuan kerja bersama Balai Diklat Keagamaan (BDK) Denpasar, Bali. Bali dipilih sebagai mitra strategis karena memiliki indeks kerukunan tertinggi di Indonesia, menjadikannya ‘laboratorium hidup’ praktik moderasi beragama yang relevan untuk dipelajari.

Rektor UIN Banten, Muhammad Ishom, menegaskan bahwa Bali layak dijadikan rujukan nasional dalam membangun praktik keharmonisan antarumat beragama.

“Berdasarkan indeks kerukunan, Bali menempati peringkat pertama di Indonesia. Bahkan, dalam konteks kebijakan Kementerian Agama terkait Eko-Teologi, masyarakat Bali telah mempraktikkannya jauh lebih awal. Moderasi beragama di sini terinternalisasi sebagai bentuk penghargaan terhadap alam,” ujar Rektor Ishom di Serang, Kamis (11/12/2025).

Wakil Rektor II UIN Banten, Ali Muhtarom, turut menggambarkan Bali sebagai miniatur Indonesia. Menurutnya, nilai-nilai moderasi beragama telah menjadi napas kehidupan masyarakat Pulau Dewata. “Moderasi beragama harus lahir dari kesadaran, pikiran, dan perilaku. Di Bali, itu telah menjadi ekosistem hidup yang dijaga bersama,” katanya.

Salah satu contoh nyata harmoni tersebut adalah keberadaan Makam Keramat Raden Ratu Ayu Siti Khodijah, putri Kerajaan Pemecutan, yang meskipun berada di kawasan tradisi Hindu, tetap menjadi tujuan ziarah masyarakat Muslim. “Ini simbol kuat bahwa harmoni bisa tumbuh dalam perbedaan,” tambah Ali.

Senada, Wakil Rektor III, Dedi Sunardi, menyebut praktik keagamaan di Bali menunjukkan bahwa tradisi budaya dan agama tidak saling berhadap-hadapan, melainkan saling menguatkan. “Hindu Bali memiliki karakter yang berbeda karena ia beradaptasi dengan tradisi lokal. Ini menunjukkan fleksibilitas budaya dalam menciptakan harmoni,” jelasnya.

Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN Banten, Salim Rosyadi, yang turut mendampingi pimpinan, menegaskan bahwa moderasi beragama tetap relevan dan strategis. Meskipun telah diimplementasikan sejak 2020, posisinya semakin menguat karena menjadi bagian dari Rencana Strategis (RENSTRA) Kemenag 2025–2029.

Ia menambahkan, Kemenag telah meluncurkan kebijakan Eko-Teologi, peta jalan penguatan moderasi beragama 2025–2029, serta Trilogi Kerukunan pada 11 November 2025. Ketiga kebijakan ini menempatkan moderasi beragama dan eko-teologi sebagai agenda nasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden dan perlu dikawal implementasinya.

Oleh karena itu, praktik baik yang dijalankan BDK Denpasar dinilai penting untuk diinternalisasikan. Pengalaman Bali diharapkan menjadi rujukan dalam merumuskan program-program Pusat Moderasi Beragama UIN Banten, baik di lingkungan akademik maupun kehidupan sosial-keagamaan di Banten.

Ketua BDK Denpasar, H. Suyatno, menyambut baik rombongan UIN Banten dan menegaskan bahwa moderasi beragama telah lama menjadi bagian dari kehidupan pegawai BDK.

“Kami memiliki 70 ASN dari berbagai unsur agama. Hidup rukun bukan slogan, tetapi praktik sehari-hari. Berbeda dalam keyakinan, tetapi bersama dalam kebenaran dan kerukunan,” tutur Suyatno.

Ia menyampaikan, sebagai seorang Muslim, Bali memberikan pengalaman unik tentang hidup damai di tengah masyarakat mayoritas Hindu, di mana perbedaan justru menjadi kekuatan yang merekatkan.

Sementara itu, Widyaiswara BDK Denpasar, Sukma Wati, menjelaskan bahwa moderasi beragama di Bali tumbuh dari akar sejarah panjang. Falsafah Hindu Bali, termasuk Tri Hita Karana, menempatkan hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam.

Pada aspek Eko-Teologi, masyarakat Bali telah mempraktikkan penghormatan terhadap seluruh makhluk hidup sejak lama. “Tradisi kami mengajarkan bahwa aku adalah kamu, kamu adalah aku. Segala perbuatan akan kembali kepada diri sendiri atau istilah lain disebut dengan karma,” jelasnya.

Fenomena penyarungan pohon, misalnya, merupakan simbol penghargaan terhadap alam sebagai ciptaan Tuhan yang dianggap memiliki roh kehidupan.

Kegiatan Sharing Session yang dilaksanakan pada Kamis (11/12/2025) tersebut berlangsung hangat dan dialogis, dihadiri oleh para widyaiswara BDK Denpasar serta pejabat terkait. Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat kerja sama strategis dalam penguatan Moderasi Beragama dan Eko-Teologi di lingkungan Kemenag.


Jl. Jendral Sudirman No. 30
Ciceri, Kota Serang, Provinsi Banten,
Indonesia 42118

Jl. Syech Nawawi Al-Bantani
Curug, Kota Serang, Provinsi Banten
Indonesia 4217

Jl. Jend. Sudirman No.227,
Sumurpecung, Kec. Serang, Kota
Serang, Provinsi Banten Indonesia
42118

 Hak Cipta 2025 – UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Email : surat@uinbanten.ac.id No. Tlp : (0254) 200 323