HumasUIN – Tim Pembinaan egiatan Mahasiswa (TPKM) UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menegaskan komitmennya dalam mencetak pemimpin masa depan dengan menggelar Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Lanjut (Diklatpimlan) pada 13–15 Oktober 2025. Mengusung tema “Rebranding Kepemimpinan Mahasiswa: Membangun Gerakan Visioner Melalui Literasi dan Teknologi di Era Supremasi Digital”, acara ini bertujuan memperkuat sinergi tri dharma perguruan tinggi.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor, Wakil Rektor II, Kepala Biro AAKK, serta Sekretaris Umum PP ISNU. Sebanyak 45 peserta terpilih yang berasal dari DEMA-U, SEMA-U, DEMA-Fakultas, SEMA-Fakultas, hingga Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) turut serta dalam diklat ini.
Ketua Pelaksana Diklatpimlan, Salim Rosadi, M.Ag, menyatakan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membekali para pemimpin organisasi mahasiswa (Ormawa) dengan wawasan kepemimpinan yang lebih maju. “Kami mengundang pemateri yang sangat berkompeten di bidangnya. Kami berharap ada perkembangan signifikan dalam ormawa sehingga mampu membawa UIN Banten menjadi lebih maju,” ujarnya.
Kepala Biro AAKK UIN SMH Banten Dr. Hj. Siti Aminah, M.Pd.I mengingatkan para peserta bahwa mereka adalah mahasiswa terpilih. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini sebagai jembatan menuju kepemimpinan di masa depan. “Kesempatan ini jangan disia-siakan, karena acara diklat semacam ini juga kita lakukan di kalangan ASN. Ilmu yang didapat di sini adalah bekal berharga untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang,” pesannya.
Ia juga berpesan agar para mahasiswa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. “Kalian sebagai pemimpin harus pandai dan bijak. Semoga kalian bisa menjadi pemimpin penerus bangsa yang dapat diandalkan,” tambahnya.
Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Muhammad Ishom, MA, turut memberikan motivasi dengan membagikan pengalamannya saat menjabat sebagai ketua HMJ pada tahun 1995. Ia menceritakan bagaimana ia harus berjuang mencari sponsor dan bahkan menjual motornya demi menyelenggarakan kegiatan berskala nasional akibat terbatasnya anggaran dari kampus.
“Pada zaman saya, informasi masih sangat sulit didapat. Berbeda sekali dengan sekarang, di mana perkembangan digitalisasi sangat pesat, bahkan ada Artificial Intelligence (AI). Kadang dosen pun bisa kalah dengan mahasiswa dalam hal menemukan informasi,” kata Rektor.
Ia berharap Diklatpimlan ini menjadi langkah awal bagi para pemimpin ormawa untuk menjadi tokoh-tokoh lokal, nasional, bahkan internasional. “Saya berharap para pemimpin mahasiswa saat ini semakin cerdas dalam literasi, sehingga memiliki pola pikir yang dapat menentukan langkah ke depan untuk menjadi pemimpin yang visioner,” tutupnya.