Rektor UIN Banten: KIP Kuliah Adalah Instrumen Penting untuk Pemerataan Pendidikan

Humas UIN – UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menegaskan komitmennya untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat, khususnya di Banten, melalui program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Program ini menjadi salah satu instrumen utama dalam upaya tersebut.

Rektor UIN Banten, Prof. Dr. H. Muhammad Ishom, M.A., menyatakan bahwa KIP Kuliah adalah kesempatan emas bagi mahasiswa yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan tinggi karena keterbatasan ekonomi. “Salah satu misi UIN Banten adalah memperluas akses pendidikan tinggi untuk masyarakat. KIP sendiri menjadi salah satu instrumen untuk memperluas keterjangkauan pendidikan tinggi bagi masyarakat,” ujar Prof. Ishom.

Meski demikian, Rektor mengingatkan bahwa jumlah penerima KIP Kuliah terbatas sehingga seleksi harus dilakukan secara ketat dan transparan. “Hanya saja penerima KIP jumlahnya terbatas. Oleh sebab itu calon penerimanya harus betul-betul dari kalangan yang memerlukan. Panitia saya minta terbuka dan transparan dengan harapan penerima KIP benar-benar dari kalangan yang berhak dan membutuhkan,” tegasnya.

Prof. Ishom juga menekankan pentingnya komitmen dari para penerima beasiswa untuk berprestasi. “Mereka yang kelak menerima KIP juga dituntut komitmennya untuk berprestasi secara akademik maupun non-akademik. Jangan sampai penerima KIP menganggap apa yang diterima sebagai harta temuan,” katanya. Menurutnya, mahasiswa yang berprestasi akan menunjang pencapaian visi UIN Banten yang unggul dan terkemuka.

Menyadari keterbatasan kuota KIP, Prof. Ishom memaparkan beberapa strategi yang sedang diupayakan UIN Banten. “Kami sedang mengusahakan pendekatan dengan stakeholder dan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri), termasuk kepada lembaga filantropi,” jelasnya. Tujuannya adalah agar pihak-pihak tersebut dapat menaikkan jumlah penerima beasiswa atau turut serta dalam membantu biaya pendidikan mahasiswa kurang mampu dan berprestasi.

Selain itu, UIN Banten juga berencana menggenjot pendapatan dari layanan usaha yang dimiliki universitas. Sebagian dari pendapatan tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu biaya pendidikan mahasiswa yang membutuhkan. “Pimpinan UIN Banten sekarang ingin menggenjot pendapatan layanan usaha yang dimiliki UIN supaya sebagian manfaatnya dapat dipergunakan untuk membantu biaya pendidikan mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi,” imbuhnya.

Secara terpisah, Wakil Rektor III UIN SMH Banten, Dr. Dedi Sunardi, M.H., menjelaskan bahwa seleksi penerima KIP Kuliah tidak didasarkan pada jalur pendaftaran, melainkan pada data dukung ketidakmampuan seperti KIP, KKS, KJP, atau surat keterangan tidak mampu dari desa. Adapun tahun ini kita mendapatkan kuota sebanyak 300 mahasiswa penerima beasiswa KIP-K.

Dr. Dedi juga menanggapi kritik yang sering muncul terkait sulitnya orang miskin mengakses pendidikan tinggi. “Kalau ada kritik dari pihak tertentu tentang ‘Orang Miskin dilarang Kuliah’, KIP Kuliah adalah salah satu upaya perguruan tinggi untuk membantu mahasiswa kurang mampu untuk bisa mengakses perguruan tinggi tempat menimba ilmu,” ujarnya. Untuk memastikan ketepatan sasaran, UIN Banten juga membentuk tim verifikator atas anjuran Pusmenma.

Ia mengimbau calon mahasiswa yang memenuhi syarat untuk segera mendaftar mengingat waktu pendaftaran yang terbatas, dari 1-6 September. “Segera daftar karena waktu pendaftaran terbatas, tahapannya panjang dan harus segera dilaporkan ke Puspenma,” tegasnya. Ke depan, mahasiswa penerima KIP akan dibina secara serius untuk menjadi ujung tombak peraih prestasi di tingkat regional, nasional, dan internasional.


Jl. Jendral Sudirman No. 30
Ciceri, Kota Serang, Provinsi Banten,
Indonesia 42118

Jl. Syech Nawawi Al-Bantani
Curug, Kota Serang, Provinsi Banten
Indonesia 4217

Jl. Jend. Sudirman No.227,
Sumurpecung, Kec. Serang, Kota
Serang, Provinsi Banten Indonesia
42118

 Hak Cipta 2025 – UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Email : surat@uinbanten.ac.id No. Tlp : (0254) 200 323